• Headlines News :

    PERMINTAAN SEBUAH DIARY

    Pada suatu hari ada seorang anak yang sedang duduk ditaman Pusat Kota dan membawa DIARY nya. Ia bernama Keyranita Azahra ia biasa di panggil Keyra atau Key. Disaat Keyra sedang duduk di bangku taman pusat kota Keyra mendengar ada yang memanggil namanya dari belakang.

    “Keyyyrraa”kata seseorang yang memanggil Keyra ternyata itu Ayah Keyra
    Keyra pun menengok kebelakang ia pun terkejut.
    “keyra kamu kemana aja Ayah cari kamu kemana – mana, ternyata kamu ada disini.”kata Ayahnya.
    “bukannya Ayah mementingkan perkerjaan Ayah dari pada aku”kata keyra
    “kamu ngomong apa sih Key”kata Ayah Keyra.
    “udah Ayah gak usah sok gak ngerti dech..!!!, Ayah selalu gak ada waktu buat aku”kata keyra langsung lari meninggalkan Ayahnya
    “keyyrraaa”teriak Ayahnya
    Keyra terus berlari menghiraukan Ayahnya. Tak di sangka Keyra berlari jauh dari taman pusat kota. Keyra menemukan Rumah yang tidak layak untuk di tempati yang ada di bawah jembatan tua. ia pun penasaran . keyra pun mengetuk pintu rumah itu.
    “tok..tok..tok” bunyi ketukan pintu
    Tak ada yang membuka pintu . keyra mencoba lagi tapi masih saja tidak ada yang membuka pintu itu. Dan akhirnya keyra langsung membuka pintu itu ternyata pintu itu tidak di kunci. Ia pun terus berjalan kedalam rumah itu. Disebuah kamar yang tak layak huni itu terdapat seorang wanita paruh baya yang sedang sakit. Ternyata wanita tersebut adalah Bundanya Keyra yang telah Cerai dengan Ayahnya. Keyra pun terkejut melihat Bundanya sakit.
    “Bundaa”teriak Keyra
    “Bunda bangun! Bunda bangun !”Keyra yang mencoba menyadarkan Bundanya
    Bundanya Keyra tetap tidak sadarkan diri. Keyra pun mulai putus asa. Ingin rasanya ia membawa Bundanya ke rumah sakit. Namun, ia tidak bisa membawa Bundanya sendirian. Dan walaupun ia lakukan itu, yang pasti Bundanya akan marah dengannya. Akhirnya, ia merawat Bundanya di rumah itu, hingga Bundanya sembuh.

    ^-^
    Sudah dua hari Keyra menginap di rumah itu. Namun Ayahnya tak kunjung menjemputnya. Ada dua alasan yang mungkin terjadi dengan Ayahnya hingga Ayahnya tidak bisa menjemputnya. Yaitu, 1 :karena ayahnya tidak tau rumah ini.
    2 ; karena ayahnya sibuk dengan pekerjaannya.
    Di rumah kecil itu, Keyra lebih merasa ceria. Karena ia merasa tidak kesepian. Di rumah itu, ia mempunyai teman ngobrol, mencurahkan isi hatinya, berbagi suka dan duka, tertawa bersama dan hal-hal menarik lainnya. Ketimbang di rumah besar yang sunyi, sepi, senyap, hanya bertemankan harta yang tidak berguna.

    Bunda Keyra sudah sembuh. Keyra pun berpamitan dengan Bundanya. Ia takut Ayahnya akan marah besar kalau ia tak kunjung pulang. Ia merasa tersiksa dengan perceraian kedua orang tuanya yang berakibat buruk terhadap masa depannya.

    Sesampainya di rumah, keyra langsung masuk ke kamarnya, menguncinya, dan seperti biasa, ia mencurahkan isi hatinya dalam buku harian (Buku Diary).

    Malam harinya, Ayah Keyra pun pulang. Ia langsung menuju kamar Keyra untuk memastikan anaknya itu sudah pulang atau tidak.
    Ketika pintu kamar Keyra dibuka, Keyra pun spontan terkejut, ia langsung menyembunyikan buku hariannya (Buku Diary).

    “Keyra.. Kamu sudah pulang, Nak. Kamu ke mana aja kemarin? Kenapa nggak bilang sama Ayah?” sang Ayah mencoba menginterrogasi Keyra.

    “Nginep rumah teman, Yah..” Jawab Keyra singkat.
    “Kenapa kamu nginep rumah teman? Emangnya kamu nggak punya rumah?” Tanya Ayahnya dengan nada pelan.

    “Ayah! Aku kesepian di rumah ini. Aku tidak merasa bahagia dengan semua harta yang Ayah berikan. Aku cuma minta perhatian dan kasih sayang kedua orang tuaku. Dan kalian selaluu ada di sampingku. Tapi Ayah tidak pernah mengerti apa maksudku!” bentak Keyra. Emosinya memuncak drastis.

    “Terus apa maumu?! Bagaimana Ayah bisa tahu, kalau kamu nggak ngasih tahu Ayah!!” bentak Ayah dengan nada tinggi.

    Ucapan Ayahnya membuat Keyra merasakan sakit yang luar biasa. Sekarang bukan hatinya saja yang sakit, seluruh tubuhnya juga ikut sakit. Keyra merintih kesakitan dan akhirnya pingsan. Melihat sang anak pingsan, sang Ayah langsung membawa Keyra ke rumah sakit. Dan langsung ditangani oleh dokter terhandal.

    Sesaat kemudian, dokter keluar dengan wajahnya yang kelihatan pucat. Papa Keyra, pun menghampirinya.

    “Penyakitnya kambuh lagi.” Ucap dokter itu.
    “Penyakit??” Tanya Ayah Keyra heran.
    “Penyakit Leukimia nya sudah stadium empat!” Lanjut dokter.
    Seketika itu pun Ayah Keyra terkejut.
    Penyakit Leukemia ? Stadium empat? Batinnya.
    “Maaf, Dok. Setahu saya, anak saya tidak pernah mengidap penyakit Leukemia. Apalagi sampai stadium empat. Saya tidak mengerti maksud Anda!” Ucap Ayah Keyra.
    “Bapak jangan bercanda. Keyra itu pasien lama saya. Sudah 2 tahun ia saya tangani. Kok Bapak sampai tidak tau masalah ini?” Jelas dokter dengan wajah bingung.
    Ayah Keyra semakin tidak mengerti dengan apa yang dikatakan dokter tersebut. Sudah 2 tahun? Tapi mengapa Keyra tidak pernah mengatakannya? Batinnya lagi.
    “Dok, boleh saya masuk ke dalam? Saya mau jenguk anak saya!” Pinta Ayah Keyra sambil mengarahkan telunjuknya ke kamar tempat anak semata wayangnya itu dirawat.
    Di dalam kamar itu, ia melihat seorang gadis kecil mempertaruhkan nyawanya melawan sakit yang dideritanya. Dimanakah sosok seorang Ayah yang dia punya? Mengapa ia tak tau apa yang terjadi dengan anaknya? Apakah batin seorang Ayah dengan anaknya tidak terikat? Ditengah lamunannya, ia dibuyarkan oleh secercah suara kecil. Ya, suara Keyra.

    “Ayah..” ucapnya lemah.
    “Iya, Nak.” Ujar ayahnya sambil meneteskan air mata.
    “Ayah.. Aku mau minta sesuatu dari Ayah.. Aku mau…” Ucapan Keyra semakin lemah. Denyut nadinya semakin cepat. Nafasnya terengah-engah. Dan pada saat itu, detik itu, Keyra menghembuskan nafas terakhirnya sebelum mengatakan keinginannya itu. Tangisan langsung meluap dari kedua mata sang ayah. Sampai akhir hayat anaknya, ia tidak dapat mengabulkan permintaan anaknya itu. Dan sekarang ia tidak tau harus bagaimana. Ia tidak tau apa yang anaknya inginkan. Dan ia tidak tau bagaimana mewujudkannya.
    ^_^
    Dua hari setelah kepergian Keyra, sang ayah terus saja berdiam diri di rumah. Ia sekarang sadar, harta yang paling berharga baginya bukanlah uang tetapi keluarga. Ia pun mencoba mengenang Keyra dengan masuk ke dalam kamar Keyra. Ia membereskan kamar anaknya itu. Ketika ia sedang membereskan tempat tidur, tak sengaja ia menemukan sebuah diary di bawah bantal. Ia pun kemudian membuka diary itu, dan membacanya.

    Deardiary…
    Aku tak tau apa yang sedang ku alami Semuanya berubah begitu saja.
    Perceraian Ayah dan Bunda telah membuatku larut dalam kegelapan
    Aku tak bisa melihat masa depanku nanti.
    Sekarang aku mencoba menahan penyakit leukemia ku. Aku tidak ingin mereka
    mengetahuinya. Aku tidak ingin kedua orang tuaku saling menyalahkan.
    Cukup aku yang merasakan sakit ini.


    Deardiary…
    Ya Allah…
    Kenapa Kau berikan cobaan ini kepadaku?
    Kenapa Kau memberikan sakit ke Bundaku?
    Kenapa Kau buat Ayah melupakanku?
    Kenapa aku tidak pernah bisa menjadi Orang yang lebih sabar lagi menahan
    cobaan ini.
    Ya Allah..
    Yang hambaMu inginkan cuma satu. Tolong persatukan keluarga kami lagi.
    Tolong satukan Ayah dan Bunda agar Ayah bisa merawat Bunda.
    Karena mungkin hamba tidak bisa merawat Bunda lagi.
    Karena mungkin Kau akan memanggil hamba.
    Jadi hamba mohon, persatukan keluarga hamba.
    Ayah… yang Keyra minta selama ini adalah itu.
    Keyra minta Ayah menjemput Bunda di rumah kecil di bawah jembatan tua.
    Dan Keyra ingin Ayah menjaga dan merawat Bunda untuk selamanya. Hingga
    akhir hayat.
    Amiiinn… Ya Rabbal A’lamin.
    Tetesan air mata berjatuhan. Isak tangis meluap. Sekarang.. saat itu juga ayah Keyra pergi menjemput mantan istrinya itu sesuai kehendak Keyra.Di rumah kecil itu, ia melihat mantan istrinya duduk termenung. Ia pun mendekatinya dan perlahan mengatakan tentang kepergian Keyra. Mendengar berita itu, sang ibu langsung menangis. Ia tak dapat menerima semua itu. Namun, ia pun tidak bisa mengelak takdir illahi. Sesuai keinginan Keyra, kedua orangtuanya pun bersatu kembali


    *TAMAT*

    Dikirim oleh: Aura Febiliani (6B SD Jatisari)

    Kumpulan Cerita : Cerita Anak | Cerita Dongeng | Cerita Rakyat
    Share dulu ya :
    Anda sedang membaca info PERMINTAAN SEBUAH DIARY, anda bisa menemukan PERMINTAAN SEBUAH DIARY ini dengan url http://puisi-moe.blogspot.com/2013/10/permintaan-sebuah-diary.html, semoga info PERMINTAAN SEBUAH DIARY bermanfaat

    1 komentar:

    Yunnishella mengatakan...

    permisi kakak2 numpang promo ya
    yang suka main poker dan domino online, mari gabung di sini bersama kami di www.saranapelangi.com. kini hadir dengan 7 permainan yang dapat dimainkan dalam 1 website. dapatkan jackpot hingga ratusan juta setiap harinya. gak mau kalah teruskan main poker dan domino online ? ayo buruan gabung bersama kami di www.saranapelangi.com

    Saranapelangi.com adalah satu - satunya Website Dengan Player VS Player Tanpa Menggunakan Bot (tanpa ROBOT) 100% Fair Play!!!

    Hot Promo Dari SaranaPelangi!!!
    *Bonus Rollingan Sebesar 0,5%
    *Bonus Refrensi Sebesar 20%

    Tunggu Apalagi?!, Ayo Gabung Dan Main Bersama Kami!!!


    Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami di www.saranapelangi.com atau melalui android kami.

    - BBM : 2B47BB9C
    - CALL : +855964972098
    - WEECHAT : saranapelangi
    - SKYPE : saranapelangi
    - EMAIL : saranapelangi99@yahoo.com
    - FACEBOOK : saranapelangi99@yahoo.com

    WWW.SARANAPELANGI.COM

    Posting Komentar