Cerita Anak: Bintang Terakhir di Kamarku
Semalaman aku tidak bisa memejamkan mataku,rasanya hati berdebar kencang untuk menatap hari besok. Mama dan papa akan pulang besok. Selama ini aku hanya tinggal dengan Si Mbok, dari kecil aku hanya merasakan pelukan dari Si Mbok. Mama terlalu sibuk dengan hari-harinya sebagai seorang designer, sedangkan papa mengurus investasinya di luar negri.
Mengapa aku tidak bisa menyimpan rinduku dengan kedua orang tuaku???? Kenapa aku tidak dapat mengungkapkan rasa kekecewaanku pada mereka..
Waktupun telah berlalu, bintang telah menjadi mentari. Esok pagi ku sambut seperti biasa, hanya saja ini hari minggu. Aku, Pak Tejo (supir pribadi) dan Si Mbok yang seperti mama angkatku, yang selalu ada dan siap menemaniku untuk menjemput mama dan papa di bandara. Pukul 07.30 terpampang sangat besar di depan lobby bandara. “Mama....!!! Papa.....!!!!” teriakku memanggil nama itu.
Aku langsung memeluknya, tetapi apakah mereka tau?? Apa yang sedang aku rasakan pada tubuhku sejak lama, padahari-hariku disaat mereka bekerja??? Apakah mereka dapat merasakan apa yang terjadi padaku disaat ini??? Tanda tanya besar masih menghiasi di depan mataku.Tapi, sekarang aku tak peduli! Apa yang terjadi pada diriku ini. Yang aku fikirkan hanya rinduku pada mama dan papa. Aku akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk ada dan berada pada dekat mereka. Entah mengapa aku sering berfikiran bahwa aku nanti akan sangat jauh dan mungkin paling jauh di dekat mereka???
Mentari telah hilang jadi bintang, suasana yang berbeda terjadi di rumah ini. Apa yang terjadi padaku??? Aku merasakan sangat pusing dan sangat sempoyongan, seakan kepalaku ada 10 yang aku bawa sekarang. Tubuhku lemas seakan kapas yang beterbangan, hanya bayangan mama,papa,dan Si mbok saja yang aku lihat. Hilang.......
Aku tidak menyangka bahwa aku selama ini mengalami penyakit kanker otak, pantas saja kepalaku sering sekali sakit dan sering mimisan. Aku mendengar suara-suara tak jelas di telingaku, sepertinyaaku ada pada rumah sakit. Sebelum aku menatap bintang terakhir, aku sempat menuliskan untuk mama dan papa pada sebuah buku diary.
Dear diary....
Mama,....papa... aku sayang sekali pada kalian...
Walaupun aku tidak tau, apakah mama dan papa masih ingat denganku dan masih menyimpan sayang padaku,tetapi andai kalian tau, aku sangat merindukan kehangatan pelukan kalian sentuhan kasih sayang kalian, dan di setiap malam aku selalu berdoa agar kalian sehat selalu, banyak rezki dan yang paling penting jangan lupakan aku ya ma...pa..
Inilah akhir ku,aku tidak tau apa yang terjadi padaku dan apa yang dilakukan oleh mama dan papa.
Sumber Cerita: naruni hati
Kiriman dari: Halimatu sya diah ( halimatusyadiah9d31_sooko1 @ yahoo.co.id )
1 komentar:
Ceritanya bagus.. sangat menghayati,, I LIKE THIS!!
Posting Komentar